tiagracanes – Para ahli kesehatan baru-baru ini mengingatkan masyarakat untuk membatasi konsumsi daging merah demi menjaga kesehatan otak. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penurunan fungsi kognitif dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi daging merah lebih dari tiga kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif dibandingkan mereka yang mengonsumsi daging merah lebih jarang. Penelitian ini melibatkan lebih dari 5.000 partisipan yang diamati selama lebih dari 10 tahun.
Daging merah mengandung slot kamboja tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan zat besi heme yang dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif pada otak. Kondisi ini dapat merusak sel-sel otak dan mengganggu komunikasi antar neuron, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif.
Dr. Rina Kusuma, seorang ahli gizi dari Universitas Indonesia, menyarankan masyarakat untuk membatasi konsumsi daging merah dan lebih banyak mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi penting untuk otak, seperti ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah-buahan. “Daging merah memang mengandung protein dan zat besi yang penting bagi tubuh, tetapi konsumsi yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan otak. Sebaiknya, kita lebih memilih sumber protein lain yang lebih sehat,” ujarnya.
Tips untuk Mengurangi Konsumsi Daging Merah
- Gantikan dengan Protein Nabati: Kacang-kacangan, tahu, dan tempe adalah sumber protein nabati yang baik dan lebih sehat untuk otak.
- Konsumsi Ikan: Ikan, terutama yang kaya akan omega-3 seperti salmon dan sarden, dapat membantu menjaga kesehatan otak.
- Perbanyak Sayuran dan Buah: Sayuran hijau dan buah-buahan mengandung antioksidan yang dapat melindungi otak dari kerusakan.
- Pilih Daging Putih: Ayam dan unggas lainnya adalah alternatif yang lebih sehat dibandingkan daging merah.
Membatasi konsumsi daging merah dan mengadopsi pola makan yang lebih sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif. Dengan mengikuti rekomendasi ahli dan mengubah pola makan, kita dapat menjaga fungsi kognitif dan kualitas hidup kita di masa tua.